Wanda Hamidah (Foto: Johan Sompotan)
JAKARTA - Pernah mengidap kanker payudara, aktris sekaligus politikus Wanda Hamidah terpilih dalam kampanye penyakit mematikan tersebut.
"Saya concern di sini karena punya tante yang kanker payudara, sepupu saya tumor yang sudah diangkat dua kali. Kemudian saya mengalami sendiri tumor payudara di tahun 2010," kata Wanda saat ditemui dalam acara Kampanye Global PINKTOBER, di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis (27/10/2011).
Sebagai penyakit bawaan, Wanda takut anak-anaknya, Syafi, Aleyda, Shalima, Alfath dan Rashad turut mengidap penyakit tersebut.
"Saya tahunya enggak sengaja, saya check up full dan dokter mengatakan harus ke dokter spesialis kanker payudara. Saya sempat shock karena perempuan pilar keluarga suami dan anak-anak enggak bisa dibayangkan kehilangan ibunya. Anak saya masih kecil-kecil," paparnya.
Wanda mengidap tumor payudara sejak 2002 lalu. Saat itu, dia merasa ada benjolan menyerupai biji duku di payudaranya. Karena semakin lama semakin membesar akhirnya pada tahun 2010 benjolan tersebut dioperasi.
"Payudara kiri bawah kayak biji duku gitu, saya pikir cuma air susu yang kekerasan. Tahun 2010 dioperasi 2 sentimeter karena setahun nambah 0,2 sentimeter. Benjolan itu suda saya rasakan sejak tahun 2002. Tapi saya pikir karena menyusui. Ternyata benjolan sekecil itu sudah berbahaya," ceritanya.
Saat itu, Wanda selalu berpikiran hal buruk akan terjadi pada dirinya. Dia pun enggan menceritakan perihal penyakitnya itu kepada buah hatinya.
"Saya sudah berpikir kemungkinan terburuk yang terjadi pada saya. Saya enggak ngomong ke anak-anak, cuma sama suami. Dan suami mengajak saya berobat ke tiga rumah sakit," pungkasnya.(nsa)
"Saya concern di sini karena punya tante yang kanker payudara, sepupu saya tumor yang sudah diangkat dua kali. Kemudian saya mengalami sendiri tumor payudara di tahun 2010," kata Wanda saat ditemui dalam acara Kampanye Global PINKTOBER, di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis (27/10/2011).
Sebagai penyakit bawaan, Wanda takut anak-anaknya, Syafi, Aleyda, Shalima, Alfath dan Rashad turut mengidap penyakit tersebut.
"Saya tahunya enggak sengaja, saya check up full dan dokter mengatakan harus ke dokter spesialis kanker payudara. Saya sempat shock karena perempuan pilar keluarga suami dan anak-anak enggak bisa dibayangkan kehilangan ibunya. Anak saya masih kecil-kecil," paparnya.
Wanda mengidap tumor payudara sejak 2002 lalu. Saat itu, dia merasa ada benjolan menyerupai biji duku di payudaranya. Karena semakin lama semakin membesar akhirnya pada tahun 2010 benjolan tersebut dioperasi.
"Payudara kiri bawah kayak biji duku gitu, saya pikir cuma air susu yang kekerasan. Tahun 2010 dioperasi 2 sentimeter karena setahun nambah 0,2 sentimeter. Benjolan itu suda saya rasakan sejak tahun 2002. Tapi saya pikir karena menyusui. Ternyata benjolan sekecil itu sudah berbahaya," ceritanya.
Saat itu, Wanda selalu berpikiran hal buruk akan terjadi pada dirinya. Dia pun enggan menceritakan perihal penyakitnya itu kepada buah hatinya.
"Saya sudah berpikir kemungkinan terburuk yang terjadi pada saya. Saya enggak ngomong ke anak-anak, cuma sama suami. Dan suami mengajak saya berobat ke tiga rumah sakit," pungkasnya.(nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar