Reisa Kartikasari (rachman/detikhot)
Jakarta Runner up pertama Puteri Indonesia 2010 Reisa Kartikasari akan mewakili Indonesia dalam ajang Miss International 2011 yang akan diadakan di Cheng Du, China pada 6 November mendatang. Ia pun mengaku siap untuk mengenakan bikini.
"Di ajang itu memang ada swimsuit competition-nya juga. Kalau pun harus berbikini, itu kan cuma salah satu kriteria penjurian, jadi aku ikutin saja," ujarnya ketika ditemui di Taman Sari Royal Heritage Spa, Jakarta.
Perempuan yang juga Puteri Indonesia Lingkungan 2010 itu paham sesi bikini dalam berbagai kontes kecantikan selalu mengundang kontroversi dalam masyarakat di Tanah Air. Meski begitu, ia mengaku siap menghadapi segala konsekuensinya.
"Dalam melaksanakan apapun, saya harus selalu memberikan yang terbaik. Jadi harus diikuti semuanya dan konsekuensinya. Setiap tindakan kita itu pasti ada deh pro dan kontra tergantung kita menyikapinya bagaimana aja," ungkapnya dengan mimik wajah serius.
Reisa juga mengatakan, tak mungkin menyamakan persepsi semua orang, dan semestinya satu dengan yang lain saling menghargai pendapat masing-masing. Ia pun hanya bisa berharap masyarakat mau mendukungnya untuk bersaing dalam ajang tersebut.
"Pendapat aku dan orang lain bisa berbeda, jadi saling menghargai saja. Aku berharap orang mau mendukung dan menghargai apapun pilihan dalam hidup aku dan apa yang akan aku putuskan nanti di ajang Miss International,"paparnya.
"Kontes itu bukan hanya tentang bikini, itu harus dimasukkan ke otak semua orang di Indonesia karena cuma Indonesia yang masih kayak begitu. Banyak sekali yang dinilai untuk bisa menang, dari brain, beauty, behavior dan lain-lain. Jadi jangan hanya melihat dari busananya saja," tambahnya berapi-api.
Perempuan yang hobi memasak itu pun mengaku siap bersaing dalam ajang Miss International 2011 itu. Bahkan keyakinannya mencapai seratus persen untuk bisa membawa pulang mahkota kemenangan dan membuat harum nama Tanah Air di kancah dunia.
"Target juara pertama. Harus punya keyakinan, buat apa kalau nggak punya keyakinan. Yang pasti kita harus 100 persen yakini apa yang kita lakukan. Kita berharap dan berusaha yang terbaik, apapun hasilnya nanti aku terima," tegasnya.
"Sebelum berangkat aku sudah dipersiapkan dan dapat pembekalan dari Yayasan Puteri Indonesia, baik secara fisik maupun mental, termasuk pengetahuan umum, bahasa Inggris, public speaking, kecantikan, kepribadian dan lain sebagainya," tambahnya mantap.
"Di ajang itu memang ada swimsuit competition-nya juga. Kalau pun harus berbikini, itu kan cuma salah satu kriteria penjurian, jadi aku ikutin saja," ujarnya ketika ditemui di Taman Sari Royal Heritage Spa, Jakarta.
Perempuan yang juga Puteri Indonesia Lingkungan 2010 itu paham sesi bikini dalam berbagai kontes kecantikan selalu mengundang kontroversi dalam masyarakat di Tanah Air. Meski begitu, ia mengaku siap menghadapi segala konsekuensinya.
"Dalam melaksanakan apapun, saya harus selalu memberikan yang terbaik. Jadi harus diikuti semuanya dan konsekuensinya. Setiap tindakan kita itu pasti ada deh pro dan kontra tergantung kita menyikapinya bagaimana aja," ungkapnya dengan mimik wajah serius.
Reisa juga mengatakan, tak mungkin menyamakan persepsi semua orang, dan semestinya satu dengan yang lain saling menghargai pendapat masing-masing. Ia pun hanya bisa berharap masyarakat mau mendukungnya untuk bersaing dalam ajang tersebut.
"Pendapat aku dan orang lain bisa berbeda, jadi saling menghargai saja. Aku berharap orang mau mendukung dan menghargai apapun pilihan dalam hidup aku dan apa yang akan aku putuskan nanti di ajang Miss International,"paparnya.
"Kontes itu bukan hanya tentang bikini, itu harus dimasukkan ke otak semua orang di Indonesia karena cuma Indonesia yang masih kayak begitu. Banyak sekali yang dinilai untuk bisa menang, dari brain, beauty, behavior dan lain-lain. Jadi jangan hanya melihat dari busananya saja," tambahnya berapi-api.
Perempuan yang hobi memasak itu pun mengaku siap bersaing dalam ajang Miss International 2011 itu. Bahkan keyakinannya mencapai seratus persen untuk bisa membawa pulang mahkota kemenangan dan membuat harum nama Tanah Air di kancah dunia.
"Target juara pertama. Harus punya keyakinan, buat apa kalau nggak punya keyakinan. Yang pasti kita harus 100 persen yakini apa yang kita lakukan. Kita berharap dan berusaha yang terbaik, apapun hasilnya nanti aku terima," tegasnya.
"Sebelum berangkat aku sudah dipersiapkan dan dapat pembekalan dari Yayasan Puteri Indonesia, baik secara fisik maupun mental, termasuk pengetahuan umum, bahasa Inggris, public speaking, kecantikan, kepribadian dan lain sebagainya," tambahnya mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar