Minggu, 16 Oktober 2011

Gossip » Reisa Kartikasari, dari Dokter Forensik ke Puteri Indonesia

Reisa Kartikasari, dari Dokter Forensik ke Puteri Indonesia | reisa kartikasari
Reisa Kartikasari (rachman/detikhot) 
Jakarta Awalnya Reisa Kartikasari adalah dokter muda yang bekerja sebagai staf forensik di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, sejak dinobatkan sebagai runner up pertama Puteri Indonesia 2010 ia telah menjelma jadi puteri cantik nan jelita.

"Aku memang kerja sebagai staf forensik di Rumah Sakit Polri sebelum ikut ajang Puteri Indonesia 2010 kemarin," jelasnya ketika ditemui di Taman Sari Royal Heritage Spa di jalan K.H.Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2011).

Perempuan yang akrab disapa Rei itu menceritakan, sejak awal ia memang bercita-cita menjadi dokter. Padahal semua anggota keluarganya berkecimpung di bidang hukum, termasuk kakaknya Dea Tunggaesti belakangan mencuat karena menjadi pengacara Nazaruddin.

"Semua anggota keluarga, mama, papa dan kakak bekerja di bidang hukum, cuma aku saja yang jadi dokter. Soalnya memang cita-cita dari kecil. Tadinya mau dokter hewan karena aku suka pelihara binatang, tapi malah jadi dokter umum," ujarnya seraya tertawa.




Selama menjadi dokter, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, Jakarta 2009 itu banyak mendapat pengalaman menarik. Hingga sekarang ia mengaku tak banyak orang yang percaya kalau sebelumnya ia terbiasa berurusan dengan mayat.

Dara kelahiran Malang, 24 Desember 1985 itu awalnya memang takut ketika bekerja di kamar mayat, namun lambat-laun ia jadi terbiasa. Bahkan ia mengaku pernah diminta membantu mengotopsi mayat dan ikut menggergaji kepala.

"Dulu banyak yang nggak percaya kalau aku udah terbiasa berurusan sama mayat. Hari pertama aku dulu diminta bantu otopsi korban dan membelah kepala mayat pakai gergaji. Itu awalnya shock banget, tapi lama-lama jadi terbiasa," kisahnya.

"Itu diawalnya saja sih, habis itu aku bekerjanya jadi ke administratifnya mengurusi data, kayak mencocokkan data DVI (disaster victim identification). Pas bom meledak di Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriot 2009 dulu aku tugasnya mengurus dan ngumpulin data-data korban," sambungnya.




Rei mengaku hingga kini tetap berkeinginan menjadi dokter. Makanya sekarang ia tengah berusaha menyelesaikan studi S2-nya di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Ia masih ingin mewujudkan cita-cita bekerja di World Health Organization (WHO), dan menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

"Ke depan aku memang ingin jadi spesialis, makanya mau secepatnnya mendapatkan gelar master saya, mau kerja di WHO, kerja di kementerian kesehatan dan mau jadi meteri kesehatan nantinya. Hahaha," ungkapnya.

Nama anak bungsu dari dua bersaudara itu memang terus bersinar sejak menang sebagai runner up pertama ajang Puteri Indonesia 2010 lalu. Apalagi kemenangannya itu dibarengi dengan perolehan gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2010 yang memberikannya banyak kesempatan berharga dan pengalaman baru.

Bahkan Juni lalu, Rei juga mendapat gelar kebangsawanan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang diserahkan langsung oleh Raja Keraton Surakarta Paku Buwono XIII Tedjowulan. Ia mendapat kehormatan dengan diberikan gelar Kanjeng Mas Ayu Tumenggung.




Pemilik tinggi 171cm dan berat 50kg itu mengaku bersyukur dengan segala pencapaiannya kini. Bahkan saat ini ia tengah bersiap untuk berangkat ke ajang Miss Internasional 2011.

"Lewat Puteri Indonesia aku bersyukur banyak dapat pengalaman hebat dan berharga yang mungkin aku nggak bisa dapat kalau bukan dari situ. Aku pun sebentar lagi mau berangkat ke Miss Internasional di China 6 November nanti. Doakan ya," tandasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar